Sektor
pariwisata diperkirakan menyumbang devisa 9,07 miliar dollar AS pada 2012 atau
naik 6,03 persen dibandingkan tahun lalu. "Kenaikan ini dapat dicapai
karena adanya kenaikan jumlah rata-rata pengeluaran wisman perkunjungan,"
kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu di
Jakarta, Rabu (19/12/2012) dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2012.
Meski demikian, Kemenparekraf mencatat, untuk lama tinggal wisman tahun ini menurun 1,79 persen dari 7,84 hari per kunjungan menjadi 7,7 hari.
Tahun
ini pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1.133,81 dollar AS per
orang per kunjungan atau naik 1,39 persen dibandingkan pada 2011 sebesar
1.118,26 dollar AS.
Turis di Pelabuhan Sunda kelapa (dok Kompas)
Meski demikian, Kemenparekraf mencatat, untuk lama tinggal wisman tahun ini menurun 1,79 persen dari 7,84 hari per kunjungan menjadi 7,7 hari.
"Kami
perkirakan ini terjadi karena ada peningkatan kunjungan dari wisman regional
dibandingkan dari Eropa akibat adanya perlambatan ekonomi di sana,"
katanya.
Namun,
Menparekraf menekankan, pertumbuhan wisman hingga Oktober 2012 naik 5 persen
dibandingkan tahun lalu yang artinya lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan
pariwisata global yang diprediksi naik 3-4 persen pada 2012.
Sementara
untuk wisatawan nusantara (wisnus) pada 2012 diestimasikan terjadi 245 juta
perjalanan atau naik 3,81 persen dibandingkan pada 2011 sebanyak 236 juta
perjalanan.
"Kenaikan
perjalanan wisnus ini membawa dampak positif terhadap pembelanjaan wisnus yang
tahun ini jumlahnya diperkirakan sebesar Rp 171,5 triliun atau naik 9,3 persen
dibandingkan pada 2011 sebesar Rp 156,89 triliun," katanya.
Menurut
Mari, peningkatan pengeluaran wisnus disebabkan adanya peningkatan jumlah
perjalanan dan peningkatan rata-rata pengeluaran yang mencapai Rp 700 ribu atau
naik 5,63 persen dibandingkan 2011 sebesar Rp 662,68 ribu perperjalanan per
orang. Hal itu juga mencerminkan naiknya kelas menengah di Indonesia.
Mari
Elka Pangestu menyambut baik meningkatnya pengeluaran wisnus tahun ini karena
diharapkan membawa dampak positif terhadap perekonomian daerah, karena sebagian
besar wisnus membelanjakan pengeluaran mereka ketika berwisata ke
daerah-daerah.
Menparekraf
menjelaskan, berdasarkan data Neraca Satelit Pariwisata Nasional tahun 2011
kontribusi sektor pariwisata secara langsung terhadap PDB Nasional mencapai 4
persen atau sebesar Rp 296,97 triliun. "Dalam hal penyerapan tenaga kerja
mencapai 8,53 juta atau 7,72 persen dari penyerapan tenaga kerja secara
nasional," katanya.
Dari
sisi investasi hotel dan restoran, baik PMA maupun PMDN pada 2012 meningkat
signifikan dimana hingga kuartal ketiga tahun ini realisasi PMA untuk hotel dan
restoran telah mencapai 729,7 juta dollar AS naik dibandingkan tahun lalu
senilai 242,2 juta dollar AS.
Sementara
untuk PMDN realisasinya 86,1 juta dollar AS atau naik dibandingkan tahun lalu
yang nilainya 39,4 juta dollar AS.
"Pada
prinsipnya, pencapaian 2012 bukan hanya dilihat dari kenaikan jumlah wisman
yang diperkirakan mencapai target 8 juta tapi juga dari kualitas dan mutu
wisman, sekaligus dari sisi penyediaan lapangan kerja hingga investasi di
sektor pariwisata," kata Mari Elka Pangestu.
Sumber, Kompas com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar