Maskapai penerbangan Batavia Air mengakui terpaksa mengakhiri operasional pesawatnya pada Kamis tengah malam (31/1) menyusul dengan adanya putusan pailit yang dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
"Setelah keluarnya putusan pailit tersebut, dengan sangat terpaksa seluruh kegiatan operasional bisnis penerbangan Batavia Air ditutup mulai pukul 00.00 WIB pada 31 Januari 2013," kata PR Manager Batavia Air Elly Simanjuntak di Jakarta
Sebagaimana diketahui, berakhirnya operasional itu karena adanya permohonan pailit oleh perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) terhadap Batavia Air
|
Tahun 2002 sd 2013 |
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam putusannya No.77/pailit/2012/PN. NIAGA.JKT.PST, tanggal 30 Januari 2013, telah menjatuhkan putusan pailit kepada Batavia Air
"Manajemen Batavia Air pun menerima putusan pailit tersebut," katanya.
Gugatan pailit itu bermula dari ketertarikan Batavia Air untuk mengambil pesawat jenis pesawat wide body Airbus 330 untuk angkutan penerbangan jemaah haji
Ternyata, tiga tahun berturut-turut Batavia Air tidak mendapatkan proyek haji, sehingga terjadi tunggakan-tunggakan pembayaran
ILFC kemudian melayangkan permohonan pailit kepada Batavia Air ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 20 Desember 2012
Menurut Elly, surat pemberitahuan Stop Operasi sudah dikirimkan pada Rabu (30/1) malam ini juga kepada Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Harry Bakti
Sementara itu, Harry Bakti dalam konferensi pers di kantornya mengatakan bahwa sejumlah maskapai seperti Mandala Air telah menyatakan kesediaannya bekerja sama untuk mengantisipasi sejumlah rute yang selama ini dilayani Batavia
"Saya mengimbau maskapai lain untuk mencoba menampung juga," katanya.
Sejumlah penumpang yang telah tiba di bandara dilaporkan telah dibantu oleh petugas Batavia Air untuk dicarikan rute penerbangan lain dengan memakai maskapai selain Batavia Air
|
Armada Batavia Air |
"Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah menunjuk empat kurator," kata Public Relations Manager Batavia Air, Elly Simanjuntak, melalui keterangan resmi, Rabu, 30 Januari 2013.
Keempat kurator tersebut adalah Turman Panggabean dan Andra Reinhard Sirait dari firma Duma & Co, Permata N. Daulay dari firma Daulay & Partners, serta Alba Sukma Hadi dari firma Sukma & Partners
Para kurator tersebut akan membantu menangani urusan dari dampak penutupan usaha Batavia Air
Tim kurator yang dipilih Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akan menangani berbagai dampak diberhentikannya kegiatan bisnis Batavia Air, termasuk urusan refund atau endorse tiket penumpang, kargo, pajak, penyelesaian masalah karyawan, serta mitra seperti agen travel dan kreditur
"Para penumpang yang sudah memiliki tiket Batavia Air dan belum terbang bisa melapor ke kantor perwakilan Batavia Air," ujarnya
Para penumpang bisa melakukan pencatatan proses refund yang akan dibawa kepada tim kurator
Seluruh karyawan Batavia Air, menurut Elly, mulai 31 Januari 2013 diberhentikan secara hormat, kecuali yang ditunjuk sebagai tim pemberesan
Semua kewajiban karyawan yang diberhentikan akan diurus oleh tim sumber daya manusia kepada kurator, sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 pasal 165
|
Penumpang Batavia Air di Bandara Soeta |
PT Angkasa Pura II (Persero) bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk maskapai dalam negeri guna memfasilitasi calon penumpang Batavia Air yang telah memiliki tiket agar tetap melakukan penerbangan pada 31 Januari 2013.
"Seluruh General Manager di seluruh kantor cabang Angkasa Pura II telah saya instruksikan untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti otoritas bandara dan airlines, guna memfasilitasi proses pemberangkatan calon penumpang Batavia pada hari ini. Khususnya bagi mereka yang telah memiliki tiket," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko, Kamis.
Tri Sunoko mengungkapkan, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mengalihkan jadwal penerbangan para calon penumpang Batavia yang telah memiliki tiket tersebut pada jadwal penerbangan lain.
Proses pengalihan penerbangan itu sendiri, lanjutnya, dilakukan dengan memerhatikan ketersediaan tempat duduk serta rute penerbangan yang akan digunakan.
"Sriwijaya, Mandala, Lion Air, dan lain-lain, menyatakan siap membantu para penumpang Batavia," katanya.
Ia juga menjelaskan, selain memfasilitasi pengalihan penerbangan, pembukaan posko pelayanan informasi juga dilakukan di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II dengan melibatkan personel Batavia Air.
Posko tersebut, ujar dia, digunakan untuk memfasilitasi pendataan calon penumpang Batavia Air yang telah telanjur datang ke bandara dan menginginkan pengalihan penerbangan.
"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada hal-hal yang kurang baik yang terjadi, meski penumpukan penumpang Batavia di bandara-bandara yang kami kelola sempat terjadi," katanya.
Tri Sunoko juga mengucapkan terima kasih kepada semua calon penumpang Batavia yang meski tengah mengalami kekecewaan, namun tetap menjaga ketertiban dan kelancaran di bandara.
Dari 13 Bandara yang dikelola, menurut dia, penumpukan terbanyak terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng
Jangan Lewatkan Harga Tiket Pesawat Termurah di Wego.co.id !!